Pengumuman


Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di sini, coba kunjungi santai2008.wordpress.com

Senin, 13 Oktober 2008

Mengenali Sifat dan Karakter Lewat Telapak Tangan


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Seni Oriental, di Jakarta)

Ditemukannya banyak gambar tangan pada dinding-dinding gua prasejarah menunjukkan bahwa sejak zaman dulu manusia sudah tertarik pada fenomena bentuk tangan. Apalagi para arkeolog juga banyak menemukan patung-patung tangan manusia yang berbahan batu, kayu, dan gading dari zaman peradaban kuno.

Informasi mengenai praktik dan aturan membaca telapak tangan banyak diketahui dari naskah kuno. Kaisar-kaisar Tiongkok diberitakan pernah menggunakan ibu jarinya sebagai stempel kerajaan sejak tahun 3000 SM. Kaisar Romawi Julius Caesar selalu berkonsultasi dengan penasehat pribadinya untuk melakukan penilaian tentang kemampuan dan kesetiaan para pembantunya. Pada awal abad Masehi, dokter-dokter Yunani purba selalu membaca telapak tangan pasien untuk mendeteksi penyakit.

Dalam perjalanannya, ilmu palmistri itu banyak mendapat tekanan dari kalangan gereja karena dianggap “sebagai wujud dari pemujaan kepada setan”. Pada abad ke-15 hingga ke-19 ilmu palmistri dapat berkembang karena didukung oleh kemajuan ilmu genetika, psikologi, dan forensik.

Pada masa sekarang, palmistri telah berubah total dari metode konseling menjadi alat peramalan nasib. Praktik palmistri ditemukan hampir di seluruh dunia. Namun fungsi utamanya tetap untuk mengenali sifat dan karakter seseorang, yakni untuk menjalin kemitraan, hubungan pribadi, dan mengetahui peruntungan, termasuk kesehatan.


Misteri hidup


Palmistri dipercaya mampu menjawab keingintahuan orang akan misteri hidupnya. Ilmu rajah tangan atau analisis telapak tangan ini berkembang berdasarkan riset empiris sejak tahun 3.000 SM. Kemungkinan besar ilmu ini berasal dari Tiongkok dan India. Setelah itu dibawa ke Barat, seterusnya dianalisis dan dipopulerkan dari sana.

Di Tiongkok ramalan melalui tangan disebut shou wen xue. Yang paling dikenal adalah cara lima frasa yang berasal dari lima elemen tradisional Tiongkok dan metode “Delapan Trigram”, modifikasi dari bentuk Pakuafeng shui.

Di India ramalan tangan bersumber pada kitab kuno Samudrika Sastra dan Sariraka Sastra. Sangat boleh jadi, palmistri Barat bersumber pada palmistri Timur itu.
Sesungguhnya, palmistri bukan hanya mengungkapkan rahasia garis tangan. Ilmu ini pun membaca atau menganalisis telapak tangan, yang sering disebut chiromancy, chirology, atau chirognomy.

Ketiganya adalah pengetahuan empiris mengenai tangan, termasuk bentuk, warna, tekstur, fleksibilitas, bentuk kuku, ukuran jari, dan sidik jari. Kombinasi ramalan melalui garis tangan dan bentuk tangan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ini disebabkan sebuah garis tangan baru bisa bekerja dengan baik apabila terdapat di tangan yang baik pula (Budi Daruputra, 2005).

Meskipun belum ada riset spesifik yang dilakukan untuk mengukur keandalan palmistri, namun sejak lama pengetahuan ini banyak diminati orang untuk mengetahui sifat, watak, kesehatan, karir, jodoh, asmara, masa depan, dan peruntungan lain. Seberapa jauh palmistri dapat dipercaya, tentu sangat tergantung dari kepandaian seseorang untuk menganalisis tangan tersebut.

Adanya pengguna palmistri yang bersedia membayar untuk dibaca tangannya menunjukkan palmistri dihargai orang karena nilai dan kualitas di dalamnya. Nilai adalah manfaat yang dinikmati pemilik tangan, sedangkan kualitas merujuk pada ketepatan pembacaan.

Karena setiap individu memiliki karakteristik yang unik, maka bentuk tangan, bentuk bukit, bentuk garis, dan banyaknya simbol selalu berlainan, meskipun dia bersaudara kembar identik. Tentu seperti halnya manusia, ada yang sukses atau gagal, ada yang kaya atau miskin, ada yang jujur atau licik, ada yang rajin atau malas, dsb.

Sekarang perhatikan telapak tangan Anda. Di sana biasanya terdapat tiga garis utama. Yang agak jelas dan umum berbentuk seperti huruf M.

Garis yang berawal di antara jempol dan telunjuk, biasanya mengarah ke pergelangan disebut Garis Kehidupan (Life Line). Garis yang berawal di antara jempol dan telunjuk (di atas Garis Kehidupan) mengarah ke sisi telapak disebut Garis Kecerdasan (Head Line). Garis yang berawal di bawah kelingking mengarah ke sisi telapak lainnya disebut Garis Perasaan (Heart Line).

Satu garis lagi yang termasuk penting adalah Garis Nasib. Garis ini berawal di atas pergelangan menuju ke arah jari. Berturut-turut keempat garis tersebut mewakili vitalitas hidup, kecerdasan, perasaan, dan nasib seseorang.

Selain itu masih ada sejumlah garis tambahan yang menggambarkan perkawinan, kesehatan, kesuksesan, perjalanan, intuisi, bakat, dan kecemasan. Garis-garis itu ada yang terlihat jelas, ada yang samar-samar. Ada pula yang terputus, putus-sambung, berbentuk “pulau”, berbentuk “rantai”, atau simbol-simbol lain yang hanya bisa diidentifikasi oleh pakar atau pemerhati palmistri. Semua garis itu memiliki arti tersendiri, termasuk yang letaknya saling sejajar atau bersilangan.

Sekadar gambaran, orang yang memiliki jari panjang memiliki sifat intelektual, bijaksana, dan menikmati pekerjaan detil. Sebaliknya, yang berjari pendek berkarakter tidak sabaran, ceroboh, dan dalam bekerja ada awal tetapi tidak ada akhir. Orang yang berbakat menulis ditandai oleh Bukit Merkurius (terletak di bawah kelingking) yang besar, Bukit Bulan (di atas pergelangan tangan di bawah kelingking) yang besar, ditambah ujung Garis Kecerdasan yang masuk ke Bukit Bulan.

Garis Kehidupan pendek berarti gelisah, tidak kreatif, suka mengambil risiko, dan fisiknya lemah. Sementara Garis Kehidupan panjang berarti vitalitas baik, tulus ikhlas, dan kehidupan lancar.

Garis Kecerdasan lurus bermakna mudah konsentrasi, berpikiran sederhana, praktis, dan logis. Orang ini penuh perhatian kepada bidang bisnis, keuangan, matematika, dan bidang ilmiah.

Sedangkan Garis Kecerdasan melengkung bermakna memiliki imajinasi, kreatif, berpandangan jauh, artistik, dan baik hati. Jika ingin berkarir, dia harus berhubungan dengan bidang bahasa, media, seni, dan menghadapi orang lain. Wartawan yang handal, tentu harus mempunyai Garis Kecerdasan melengkung karena lengkungan pertanda imajinasi. Kalau tidak melengkung, boleh jadi sulit naik pamgkat.

Garis Perasaan pendek adalah ciri orang kurang romantis, tidak sungguh-sungguh, kurang simpatik, dan pendiam. Sebaliknya, Garis Perasaan panjang menunjukkan orang yang peduli terhadap orang lain, mudah bergaul, simpatik, dan ramah.

Perlu pula diperhatikan banyak sedikitnya garis di telapak. Kalau banyak, Anda sebaiknya berkarir di bidang yang menuntut pemikiran. Sebaliknya kalau sedikit, karir Anda di bidang yang menggunakan otot.

Dulu, palmistri pernah dianggap mistis atau ilmu klenik. Tapi sekarang, palmistri banyak dimanfaatkan untuk merekrut karyawan, menjalin hubungan dagang, memilih jodoh, menentukan bidang pendidikan, melihat peruntungan, dsb. Banyak orang yakin palmistri mampu mengungkapkan kepribadian seseorang secara lengkap, termasuk potensi tersembunyi yang ada pada dirinya. Anda boleh percaya dan boleh tidak kepada palmistri.

Bagi yang percaya, palmistri bisa menjadi sarana untuk memperbaiki sifat dan karakter yang negatif sekaligus mempertahankan bahkan meningkatkan yang positif. Bagi yang tidak percaya, anggap saja sebagai hiburan.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramal Jodoh

Tip Palmistri

Shio Anda

KONTAK SAYA

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):