Jumat, 11 April 2025
18:49

Pengumuman


Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di sini, coba kunjungi santai2008.wordpress.com

Kamis, 27 November 2008

Informasi Kepribadian dari Rahang dan Dagu


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Mungkin banyak orang tidak menyangka kalau rahang dan dagu banyak memberi informasi kepribadian. Di mata pakar fisiognomi rahang mengindikasikan reaksi di lingkungan, dorongan semangat, dan stamina. Lebih lengkap lihat uraian di bawah ini.

  • Persegi: pikiran yang cemerlang, kekuatan, keberanian
  • Lebar dan dalam: tidak mudah menyerah, praktis, ulet
  • Sempit dan melengkung: lembut hati, kurang tegar
  • Lebar dan persegi: tegas (cocok untuk pekerjaan yang penuh dengan kegiatan dan prakarsa)
  • Lebar dan bulat: kurang tegas
  • Sangat tipis dan persegi: penuh pertimbangan
  • Lurus dan dalam: lebih cepat pulih dari sakit
  • Bersudut tajam: lama pulih dari sakit
  • Sempit: rapuh, senewen, mudah mendapat kecelakaan
  • Tebal dan berotot: vitalitas tinggi
  • Kurus dan kurang berotot: lelah, kurang daya tahan terhadap penyakit
  • Terlalu persegi, dagu maju ke depan, gigi terkatup rapat: sifat agresif, suka bertengkar, senang mengganggu kaum lemah
  • Garis rahang melebihi garis telinga: tidak menyukai kekalahan, tidak bisa menoleransi segala pertentangan
Menurut sumber lain bentuk, lebar, dan panjang rahang menyatakan banyak hal tentang dorongan semangat dan stamina. Sisi kanan mencerminkan bagaimana dirinya memperlakukan kita—sukses di pekerjaan, perkawinan, kesehatan, dll. Sedangkan sisi kiri mencerminkan pertumbuhan spiritual, emosi yang ada di dalam diri. Simak selanjutnya:
  • Besar, dominan: kuat fisik, memiliki kemauan yang kuat.
  • Lebar: kepribadian yang dominan, bisa menahan stres tetapi mungkin tidak memiliki belas kasihan kepada orang lain.
  • Runcing: lembut, berbakat, pemalu.
  • Tidak simetris: secara emosional lebih keras kepada dirinya sendiri dibandingkan kepada orang lain.
  • Tepi luar wajah dekat mata turun lurus dengan garis-garis tegak: penuh percaya diri.
  • Lebih sempit daripada lebar wajah: penuh keragu-raguan, ramah, mudah bersahabat.

Ada lagi sumber lain, maka semakin lengkaplah informasi dari rahang. Ini dia.
  • Rahang lebar: kuat, sexy, tidak pernah menyerah, bertahan dalam kondisi apapun.
  • Rahang sempit: bisa menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan pertikaian.
  • Rahang sedang: bisa menangani pertikaian, tahu kapan harus bertindak.

Lalu bagaimana tentang dagu?
  • Dagu menonjol ke depan: ada saingan, timbul sifat agresif yang tidak diinginkan.
  • Dagu condong ke dalam: ada semangat kerja sama, suka kompromi.
  • Dagu lurus: antara kompromis dan agresif, tidak suka mengambil keuntungan, tidak suka menginjak-injak.
  • Dagu panjang: berani mengambil risiko, mampu pulih dari masalah.
  • Dagu pendek: enggan mengambil risiko fisik, siap mengambil risiko emosional, cenderung merasa bersalah, terlalu sensitif terhadap kritik.
  • Dagu sempit: lebih suka menjalani kesulitan sendiri.
  • Dagu lebar: mengharapkan bantuan untuk mencapai tujuan.
  • Lekukan di bawah: cenderung mempunyai kasih sayang dan ramah.
  • Bagian bawah datar: lebih berdasarkan logika daripada meminta pendapat orang lain, berani dalam pertemuan politis dan kegiatan yang berhubungan dengan nalar.
  • Lancip: perlu mengendalikan diri dari kemauan keras.

Melihat Sifat dan Karakter Orang, Inilah Kuncinya


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Sebanyak orang di dunia ini, sebanyak itu pula sifat dan karakter yang mereka miliki. Memang sulit untuk menebak sifat dan karakter mereka. Namun sebenarnya sifat dan karakter mereka sudah terpateri pada bagian-bagian wajah dan tubuh mereka. Silakan pelajari uraian berikut, mungkin saja bermanfaat untuk mencari teman bergaul, pasangan hidup, atau rekan bisnis.

  • Tidak sabar: lubang hidung agak naik ke arah ujung hidung.
  • Sabar: lubang hidung lurus/horisontal.
  • Sabar, sampai merasa jengkel: lubang hidung agak turun ke arah ujung hidung.
  • Iri: alis mata bertemu, rambut tumbuh di antara kedua alis mata, mata berbentuk elips.
  • Tidak bisa dipercaya: pandangan mata berair dan berpindah-pindah, mata sangat sempit dan dalam, mulut bengkok (kecuali disebabkan kecelakaan atau penyakit.
  • Hasrat seks besar: filtrum lebar.
  • Hasrat seks lemah: filtrum sempit.
  • Tidak setia: bibir atas lebih tebal daripada bibir bawah.
  • Sulit mendapat kepuasan seks: daun telinga kecil.
  • Sangat cerdas/IQ tinggi: dahi tinggi berbentuk licin, juga lebar, dalam, dan bebas cela.
  • Dingin: bibir sangat tipis, hidung tipis dan menyudut, dagu lancip dengan tulang pipi menonjol dan tinggi.
  • Ramah/mudah bergaul: zona tengah (alis mata sampai ujung hidung) lebih panjang daripada zona atas atau zona bawah.
  • Culas/pelit: lekukan lubang telinga bawah sempit, mulut rapat dalam posisi dijepit.
  • Murah hati/royal: lekukan lubang telinga bawah lebar, gusi kelihatan ketika tersenyum, sudut dalam mata (yang dekat hidung) sangat runcing.
  • Pencetak uang: hidung besar (ujung bubungan yang berada langsung di bawah jembatan hidung berbentuk melengkung, sisi hidung tinggi, dan lubang hidung tidak kelihatan apabila hidung dilihat dari depan), dagu kuat (berbentuk persegi atau bulat dan bentuknya menonjol ke depan), daun telinga besar, tebal, berdaging, dan hampir berbentuk bantalan tiga dimensi.
  • Jangan mengambil risiko: dagu tertarik ke dalam (misalnya jangan main bursa saham atau mengambil keputusan keuangan yang penting), hidung pendek, besar, dan pesek.
  • Bisa diandalkan: mulut tertutup dan bibir rileks, sebuah garis terbentuk di tempat kedua bibir bertemu (garis bergelombang), ujung telinga meruncing (bagian atas telinga).
  • Tidak bisa diandalkan: hidung runcing ke bawah menyerupai hidung sebuah kapal terbang concorde, ekspresi mengantuk, wajah mabuk (dia juga kejam).
  • Menghindari tanggung jawab: bergigi pendek, tidak rata, bercelah besar, berubah warna.
  • Kontrol diri baik: alis lurus, hidung panjang (mempunyai tulang yang lebar dan lurus di tengahnya).
  • Kontrol diri kurang baik: daun telinga kurang baik (misal telinga tanpa cuping), dagu bertumpuk dua atau tiga.
  • Menahan diri: mulut kecil, terlebih bila bibir sangat tipis.
  • Menarik diri: bibir sangat tipis sehingga hampir tidak terlihat, cuping hidung tidak dapat dikembangkempiskan.
  • Spontan: alis pendek (berukuran kurang dari 3 cm dimulai dari jembatan hidung sampai ke puncak), dahi licin yang melandai tajam dari garis rambut ke ketinggian alis mata.
  • Tidak suka kompromi dan mandiri: telinga lebar, besar, tebal, dan menonjol.
  • Luwes (mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan): ujung lidah langsing dan ringan.
  • Tidak mampu menyesuaikan diri: ujung lidah berat dan menonjol.
  • Optimis: ujung mata dan mulut agak naik, bulu mata melekuk ke atas, dahi amat licin, dapat berukuran sempit atau lebar tetapi bebas dari segala sesuatu yang menonjol.
  • Pesimis (benci, curiga, kurang percaya diri): ujung mata dan mulut turun, memiliki garis-garis dalam yang muncul di sudut mulut, mengikuti pola melingkar, menurun, dan mengelilingi dagu.
  • Tidak bahagia: sudut mulut mengarah ke bawah.

Garis Kehidupan dan Maknanya


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)


gambar belum tersedia


Garis Kehidupan
Orang yang memiliki garis kehidupan pendek mengindikasikan: suka gelisah, tidak tenang, tertekan, tidak kreatif, suka mengambil risiko, hidupnya penuh petualangan. Bila garis ini berubah-ubah mengindikasikan dia kurang energi, fisik lemah.

Orang yang memiliki garis kehidupan panjang, terlebih bila berakhir di bukit Neptunus atau di atas pergelangan tangan, mengindikasikan vitalitas baik, jasmani sehat, kehidupan lancar, tulus ikhlas, keseimbangan bagus. Bila garis kehidupan panjang dan redup, mengindikasikan panjang umur meskipun ditimpa masalah kesehatan.

Orang yang memiliki garis kehidupan jelas atau nyata, mengindikasikan vitalitas ybs baik. Sebaliknya bila redup atau samar-samar, mengindikasikan daya tahan lemah, kehidupan menjemukan atau hambar. Selain itu dia mempunyai masalah di pencernaan atau pernapasan.

Orang yang memiliki garis kehidupan tampak lurus ketimbang melengkung, mengindikasikan dia cenderung pemalu, namun segi positifnya dia akan berhasil bila mengerjakan sesuatu.

(Bersambung)

Mengenali Kepribadian Lewat Mata dan Wajah


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

PANCARAN MATA
  • Sorot mata tajam: memiliki semangat yang berkobar dan optimistis
  • Sorot mata redup: kurang percaya diri
  • Sorot mata ramah: penyabar dan penuh kasih sayang
  • Sorot mata terlalu tajam: emosional dan kurang punya pertimbangan

LETAK DAN KOMPOSISI MATA
  • Mata simetris atau rata: emosinya stabil, tenang, kesehatan dan kehidupan keluarganya baik
  • Mata kiri lebih tinggi: pandai tapi kurang pertimbangan
  • Mata kanan lebih tinggi: penuh pertimbangan dan kreatif
  • Bola mata tidak sama besar: cerdas, mudah beradaptasi tapi ambisius

JARAK ANTARA KEDUA MATA
  • Sangat dekat: peka tapi kurang bersemangat dan spekulatif, pandai
  • Jauh: kurang sabar, tidak tekun, lamban
  • Menungging ke atas: licik, penuh curiga, kurang bahagia (untuk wanita), berkemauan keras, percaya diri, tapi kurang ramah (untuk pria)
  • Turun ke bawah: ramah, cerdik, humoris

TIPE
  • Bermata besar: penuh semangat, romantis, kreatif tapi kurang jeli
  • Mata sipit: pandai bergaul, objektif, pantang menyerah tapi tidak kreatif
  • Bentuk segitiga: licik, suka menipu, tidak bisa dipercaya
  • Cembung atau melotot dengan kelopak mata berkulit tipis: teliti, pasif, royal
  • Cembung dan kelopak mata tebal: bertekad besar, serba tahu, suka menampilkan diri
  • Cembung dan ujung kelopak mata tebal: bertekad baja, teguh pendirian, tapi sedikit tak acuh
  • Sangat cembung dan putihnya sangat dominan: egois, kejam, dan tidak ramah
  • Cekung: tidak bertanggung jawab dan tertutup

DAERAH MATA
  • Sudut mata dekat hidung lancip: kejam, tertutup, emosional, tapi punya insting bisnis yang baik
  • Pangkal mata bulat atau tumpul: polos, setia, baik, tapi tidak pandai membaca situasi
  • Ujung mata memanjang: punya bakat memimpin, berambisi besar, ahli debat, tapi mesra
  • Di ujung mata ada daging: emosional, nekad tapi kurang perhitungan
  • Di ujung mata ada lipatan: baik dan ramah, mudah dirayu (pria), mudah digoda ( wanita)
  • Guratan di ujung mata: perkawinannya kurang bahagia, sering berpindah tempat tinggal
  • Guratan di atas mata: bakal terkenal, ramah, perasaan tajam (perempuan)
  • Kerutan di bawah mata: tidak bisa mengontrol diri, emosional, tidak setia (pria)
  • Cekungan tulang mata atau tulang mata bagian atas tampak menonjol: berkemauan keras, pandai menganalisis, tipe pekerja tangguh

WAJAH

Golongan tipe kurus:
  • wajah memanjang, berdaging tipis, badan relatif kurus, dan struktur tulang kecil.
  • Dalam bekerja lebih mengutamakan kemampuan otak daripada otot. Jika mengandalkan tenaga akan menemui banyak kegagalan. Cocok bekerja sebagai perancang, seniman, programer, analis, dokter, ahli hukum, peneliti.
  • Percintaan: pria lebih suka pada perempuan yang lebih tua, perempuan tampak anggun.
  • Sifat: perasaan peka, kreatif, otoriter, radikal, keras kepala.

Golongan kekar:
  • wajah persegi, guratan atau garis wajah jelas, struktur tulang kekar, banyak urat yang tampak.
  • Bersifat jujur, setia, bertanggung jawab, tidak diplomatis, bertekad kuat, pantang menyerah, cenderung emosional.
  • Cocok bekerja sebagai montir, teknisi, berniaga, tentara, politisi, pertambangan, petani, karyawan.
  • Percintaan: tidak terlalu romantis, tidak suka dirayu (perempuan), tidak terlalu rewel, tidak pemilih, bukan tipe penuntut. Dalam menghadapi cobaan akan lebih tabah.

Golongan gemuk:
  • penampilan fisik berwajah bulat, berbadan gemuk, sedikit lamban.
  • Biasanya ramah, pandai bergaul, dermawan, suka mengurus diri, menikmati hidup, hidupnya tidak selalu terprogram.
  • Cocok menjadi pengusaha sandang pangan, restoran, guru, perawat, peternakan.
  • Percintaan: relatif penyabar, cinta keluarga, tidak mau menyusahkan orang lain. Kurang memiliki daya juang, lebih suka pasrah terhadap nasib yang menimpa.

Mengenali Kepribadian Orang Secara Singkat


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

HIDUNG
  • Agak besar: cepat tersinggung, nafsu besar, agak pemalas
  • Agak besar bagian bawah: tidak pandai menyimpan uang, selalu berpikir yang muluk-muluk
  • Agak besar tapi mancung: angkuh, suka mementingkan diri sendiri
  • Agak besar tapi pesek: pelit, tidak punya inisiatif
  • Agak besar dan bundar: gengsinya besar, tidak suka dianggap remeh
  • Agak kecil: cerdas, namun hidupnya selalu menderita
  • Agak sedang: tulus hati, suka menolong
  • Agak mancung dan agak runcing: sportif, pandai bicara
  • Lubang hidung agak lebar: sirik, suka menginginkan milik orang lain
  • Lubang hidung agak kecil: tidak mempunyai pikiran tetap, mudah tergoda

FLEK (NODA HITAM)
  • Di pusar: hidupnya selalu menderita karena banyak halangan yang menimpa
  • Di wajah: selalu membuat masalah sehingga membuat kesal orang tua
  • Di pinggul, pantat (hanya satu): kuat duduk
  • Di pinggul, pantat (lebih dari satu): hidupnya selalu mendapat kesusahan
  • Di tengah-tengah pinggul, pantat: pandai, ringan tangan, suka menolong
  • Kaki kanan, kaki kiri: kuat berjalan

GIGI
  • Besar dan jarang: bandel, tidak suka diatur, suka membantah
  • Besar dan panjang-panjang: suka iri, tidak senang melihat kelebihan orang lain
  • Besar dan rata: berjiwa besar, punya inisiatif, tidak mudah putus asa
  • Jarang dan rata: tidak tegas, mudah terpengaruh, senang dipuji
  • Gingsul keluar: angkuh, egois, tidak memikirkan perasaan orang lain
  • Gingsul ke dalam: tidak percaya diri, penakut, mudah dirayu
  • Semua menonjol ke depan: pandai menarik hati orang, suka merayu, senang dipuji

MATA
  • Bulat: baik hati, suka menolong, senang bekerja
  • Lebar: jujur, suka berterus terang, berwibawa
  • Sipit: penuh semangat, tidak mudah putus asa, hampir selalu mencapai tujuan
  • Juling: sirik, tidak pernah merasa puas, hidupnya selalu menderita
  • Sedang: hati yang teguh, suka berpetualang
  • Lonjong: suka berpikir muluk, sok pintar

RAMBUT
  • Hitam sekali: pantang menyerah, tidak gampang putus asa, disukai banyak orang
  • Hitam lemas: tulus hati namun pikirannya mudah berubah
  • Hitam berkilau: suka ilmu pengetahuan, sabar namun tegas
  • Hitam agak ikal: mudah terpengaruh, namun berotak cerdas
  • Lemas agak halus: mudah terserang penyakit, agak bebal
  • Agak kemerahan: kelakuannya tidak bisa diduga, tidak suka hidup teratur
  • Jarang: tidak pandai menyimpan uang, keras kepala
  • Kaku sekali: pantang menyerah, tegas, berani
  • Lebat: pandai bicara, banyak akal

WAJAH
  • Berwarna putih: tidak pandai menyimpan perasaan, tidak dapat memegang rahasia
  • Kemerah-merahan: punya semangat tinggi, suka bekerja keras
  • Kehitam-hitaman: cepat tersinggung, mudah putus asa
  • Putih agak kekuningan: agak dusun, agak cuek, tidak punya pikiran tetap
  • Merah tapi halus: kurang inisiatif, tidak begitu cerdas
  • Putih kemerahan: kelakuannya tidak dapat diduga, suka selingkuh
  • Pucat agak berminyak: hidupnya selalu menderita, kurang bahagia

BIBIR
  • Agak lebar: pandai mengatur uang, sabar, agak berani
  • Agak kecil: suka berterus terang, berhati kecil, sering menganggap dirinya tidak bahagia
  • Agak besar dan terbuka (menganga): suka mementingkan diri sendiri, namun rela berkorban untuk orang yang disukai
  • Agak tipis: cepat terpengaruh, tidak punya prinsip
  • Agak dower: selalu mementingkan diri sendiri, tidak mau mengalah
  • Agak kecil dan agak sempit: selalu bimbang, tidak bisa mengambil keputusan dengan baik
  • Agar berwarna kehitaman: suka berselingkuh dan berbohong
  • Agak berwarna pucat: ingin menang sendiri, mudah naik darah
  • Agar berwarna kemerahan: cerdas, hati yang tulus, namun agak sombong
  • Agak berwarna merah dadu: cerdas, pandai bicara, banyak akal

Rabu, 26 November 2008

Tabiat Wanita Menurut Fisiognomi Arab


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Bangsa Arab pernah memiliki seorang pujangga besar, Imam Sjafi’i namanya. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Tadjoe Sjalatin. Kitab ini disusun agar seseorang “tidak gampang kejeblos dalam pergaulan sesat”. Dengan memandang dan memerhatikan sebentar saja wajah, seseorang akan segera tahu temannya itu jujur, palsu, dan sebagainya.

Lebih khusus kitab tersebut memberi tip bagaimana cara memilih wanita. Gadis-gadis berparas cakap, belumlah cukup untuk dijadikan pasangan hidup. Kehidupan rumah tangga, menurut kitab itu, bukan cuma tergantung dari kecantikan. Yang paling penting adalah mengetahui tabiat si wanita, apakah dia jujur atau palsu, baik atau jelek, dan sebagainya. Inilah tip-tip yang diberikan oleh Imam Sjafi’i.

  1. Wanita yang berperawakan tinggi besar, kulit hitam, dan rambut halus adalah wanita baik-baik yang bisa mengurus rumah tangga. Dia pantas dijadikan isteri.
  2. Wanita yang berperawakan kecil, buah dada besar, dan rambut halus adalah wanita yang bisa berlaku serong, tega membinasakan suami, dan sekali-sekali tidak boleh dipercaya. Hati-hati dengan wanita demikian.
  3. Wanita yang berambut merah dari pangkal sampai ujung, buah dada kecil, dan terdapat tahi lalat di telinga adalah wanita pemboros yang tidak harus dijadikan isteri. Akan tetapi kalau wanita itu kulitnya putih dan rambutnya kasar, sekalipun doyan omong dan cerewet, boleh dijadikan isteri. Wanita demikian besar rezekinya dan halus budi pekertinya.
  4. Wanita yang berpotongan wajah panjang, pipi kaku dan merah, serta leher panjang adalah wanita pemboros dan suka serong.
  5. Wanita yang berperawakan kecil, rambut hitam gelap dan panjang, potongan wajah seperti telur angsa, dan kuku tangan panjang adalah wanita yang besar rezekinya dan baik hati. Cuma cacatnya kalau ngambek suka meninggalkan rumah dan menurutkan kemauannya sendiri.
  6. Wanita yang berperawakan kecil tetapi pantas, badan montok, kulit agak hijau, rambut panjang, gemuk, dan kelihatan agak biru adalah wanita yang berperilaku pantas, tidak menjemukan. Inilah wanita yang mempunyai adat terus terang.
  7. Wanita yang berkulit merah tembaga, rambut panjang dan kasar, dan ujung rambut merah adalah wanita pemboros.
  8. Wanita yang berkulit merah tembaga, muka kelihatan pucat (bukan karena sakit), dan bibir kelihatan kering adalah wanita berhati mulia, setia pada suami, dan bisa dipercaya mengurus rumah tangga.
  9. Wanita yang tinggi, berperawakan sedang (tidak besar dan juga tidak kecil), tingkah lakunya menyejukkan hati, dan tabiatnya pendiam adalah wanita berhati mulia dan setia pada suami. Namun sedikit cacatnya, kalau ngambek—meski amarahnya tidak terus ke dalam hati—suka meninggalkan rumah dengan begitu saja.
  10. Wanita yang berkulit kuning, urat biru, bulu dahi (rambut muda di antara dahi) berdiri, mata kelap-kelip seperti api pelita tertiup angin sepoi-sepoi, bicara perlahan dan tegas adalah wanita berbudi, murah hati, setia pada suami, besar rezekinya, dan tidak takut dimadu.
  11. Wanita yang berperawakan kecil tetapi enak dipandang, kulit agak hijau, wajah bercahaya, dan bulu dahi agak gemuk adalah wanita yang menyimpan banyak kenikmatan dunia. Wanita seperti ini cuma boleh dibuat sobat dalam perjalanan.
  12. Wanita yang tinggi, berperawakan montok, rambut kasar, dan raut wajah bagus adalah wanita yang mempunyai gedung kenikmatan dunia, yang boleh dibuat sobat dalam perjalanan.
  13. Wanita yang berperawakan tinggi lurus, kulit kuning, wajah kelihatan agak galak, dan lirikan matanya tajam adalah wanita setia yang mempunyai sumber kenikmatan dunia.
  14. Wanita yang berperawakan montok, tingkah laku serba pantas, dan kulit wajah agak hijau adalah wanita yang bisa menyinta suami dengan setia.
  15. Wanita yang berperawakan tinggi lurus, kulit kuning tetapi kulit muka kelihatan agak hijau, dan berjalan cepat seperti macan kelaparan adalah wanita berhati baik dan setia.
  16. Wanita yang berleher agak maju ke depan (seperti orang menyondongkan badan di jendela), dan betis kaki seperti padi menggembung adalah wanita yang mempunyai rasa nikmat dan kepuasan kepada pria.
  17. Wanita yang berperawakan pendek dan kecil, muka manis, dan tingkah lakunya kelihatan serba pantas adalah wanita baik, setia, dan bisa membela suami. Susah dan senang akan dilakoninya bersama-sama.
  18. Wanita yang berkaki kecil dan pundak turun adalah wanita yang menyimpan banyak rasa kenikmatan dunia.
  19. Wanita yang berperawakan tinggi, mata agak melekat, dan suara enak didengar adalah wanita yang bisa menyimpan rahasia teman dan mempunyai banyak rasa nikmat.
  20. Wanita yang berperawakan tinggi lurus, rambut kasar, dan kulit muka agak merah adalah wanita judes.
  21. Wanita yang berperawakan montok, kulit kuning bagai temulawak muda dipotong, mata agak melekat, kalau bicara halus dan perlahan, serta rambut keriting adalah wanita yang baik dan setia pada suami.
  22. Wanita yang berperawakan montok, kulit kuning, tingkah laku sedang dan pantas, dan kalau berjalan dada agak maju adalah wanita baik.
  23. Wanita yang berperawakan kecil, kulit agak merah, cahaya wajah kelihatan agak biru, dan bulu dahi gemuk adalah wanita yang menyimpan banyak rasa kenikmatan.
  24. Wanita yang berkulit hitam manis, rambut mengembang bakung (berombak tetapi bukan keriting), dan mata kelap-kelip seperti api pelita tertiup angin sepoi-sepoi adalah wanita berhati cemburuan. Sangat curiga kalau sang suami keluar malam.
  25. Wanita yang berpinggang kecil, kulit halus, wajah angker, serta rambut lebat dan hitam sekali adalah wanita setia. Bila suaminya salah jalan, dia mengerti cara bagaimana harus menyadarkannya.

Tabiat Wanita Berdasarkan Ciri-ciri Wajah dan Tubuh


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan palmistri, di Jakarta)

Wajah ibarat buku. Dari wajah kita bisa membaca berbagai sifat orang. Namun melihat wajah saja terasa belum lengkap.

Untuk itu perlu dipadukan dengan anggota tubuh lain, termasuk gerakannya. Dengan demikian, tabiat seseorang akan terlihat lebih banyak. Semakin banyak kita dapat melihat tabiat seseorang, maka semakin mudah kita berhubungan dengannya.


PANDAI
Bagian belakang kepala bundar, wajah bagian atas dan tengah lebar, bibir tebal dan merah, mulut kecil atau sedang, bangunnya menarik, gigi rata, mata hidup dan terang, potongan mata sedang dan halus, biji mata hitam, sorot mata terang, alis cukup dan melengkung, tumbuhnya rambut alis rata, dahi cukup, telinga sedang atau besar, bagian ruangan penghidupan cukup lebar, dan tulang pipinya tidak menonjol.

CAKAP
Cakap berbeda dengan cantik. Cakap diartikan mengenal kewajiban. Ciri-cirinya adalah mulut sedang atau sedikit lebar, bibir tipis dan merah, mata agak panjang dan berpotongan halus, alis cukup, mata terang, bagian anak mata cukup hitam, bagian putih mata jernih, alis sedang dan halus, pipi makin kecil ke ujung, dan dahinya sedikit lebar.

ALIM
Bibir sedikit tebal, mulut sedikit lebar, bagian ujung mulut tampak kuat, bagian atas dan tengah wajah lebar, mata baik, gerakan mata terang, lebar mata sedang, bagian ujung mata sedikit naik, hidung sedikit tinggi, alis indah, bagian ruangan peruntungan sedikit terbuka, dan pipi makin kecil ke ujung.

SAYANG ORANG TUA
Mata indah, gerakan mata lembut, mulut dan hidung setimpal, telinga sedang, bibir tidak tipis dan tidak tebal, serta pipi terlihat indah dan sehat.

SAYANG SUAMI
Bagian belakang kepala bundar, bibir sedikit tebal dan merah, gigi putih dan rata, wajah bundar, mata indah, alis subur, gusi merah, mata terang, biji mata hitam, sorot mata terang dan tidak selalu ke bawah, hidung baik dan cukup tinggi, dahi baik dan lebar, kedua telinga sedang, dan bagian ruangan penghidupan tidak sempit.

BAIK HATI
Mulut kecil dan berpotongan indah, bibir merah, bibir bawah lebih besar daripada bibir atas, gigi putih dan rata, gusi merah, mata indah, bagian anak mata cukup hitam dan bersorot terang, hidung baik, alis cukup, dahi lebar atau sedang, pipi penuh, wajah terang, bagian ruangan penghidupan tidak sempit, dan telinga sedang.

NAKAL
Mata selalu bergerak atau mata diam tetapi senantiasa tidak tetap, bagian putih mata kurang terang, alis kasar atau sedikit bulu, dan bagian bawah mata ada guratan. Selain itu, dahi sempit, ciut, kepala tajam, kalau berjalan kepalanya kelihatan maju terlebih dulu, muka pucat, makin kecil ke belakang, kulit muka berminyak, pipi kurang daging, bibir sering bergerak-gerak, di ujung mulut terdapat guratan, mulut tajam, gerakan matanya terlalu cepat dan tidak bisa diam, tingkahnya genit, omongannya sembarangan, serta banyak tertawa dan tersenyum. Kalau orangnya pendiam, lebih banyak bicara dengan mata, tubuh kelihatan lemas, duduk tidak bisa tenang, kalau berjalan tidak gagah, kalau berpapasan dengan orang selalu tunduk atau buang muka tetapi masih mencuri pandang.

BENGIS
Gigi tajam, mata senantiasa tidak bisa diam, bagian putih mata tidak terang dan terdapat banyak urat merah, bagian atas telinga sedikit tajam, bangun telinga sedikit kasar, dan wajah kecut.

JUDES
Muka asem dan galak, bagian depan alis tajam, dan suara ketus.

KURANG DIPERHATIKAN SUAMI
Suara kecil atau lemah, dahi sempit, ruangan penghidupan kecil, telinga kecil, sinar wajah sedikit gelap, dan gerakan kurang semangat.

KURANG SEHAT
Muka pucat, gerakan kurang gesit, pipi tenggelam hingga tulang pipi kelihatan, suara kurang semangat, dan jalannya kurang tangkas.

MULIA
Sering disebut mempunyai tulang berat. Ciri-cirinya adalah dahi bundar, rambut hitam mengkilap, alis halus dan indah, mata tajam, tulang pipi tidak menonjol, telinga tebal dan sedikit besar, filtrum (semacam jembatan yang menghubungkan hidung dengan mulut) terang, bibir merah, mulut sedang, gigi putih dan teratur, jari tangan halus dan panjang, tingkah sabar, gerakan gesit, sikap manis, wajah bersinar, dan kepala tidak kecil.

TAHAN KAYA
Yang dimaksud adalah tidak mabuk harta setelah kedudukan suami meningkat. Ciri-cirinya adalah bagian mata panjang, sorot mata halus, telinga sedang atau tidak kecil, filtrum panjang, wajah terang, pipi penuh, dagu baik, bibir sedikit tebal dan merah, tangan merah, dan badan kekar.

BATIN SUCI
Ciri-cirinya adalah dahi bundar, rambut hitam mengkilap, mata terang, biji mata cukup hitam, sikap agung, tidak sombong, bicara sederhana, hidung lurus, telinga sedang, tangan baik, tindakan biasa, tertawa biasa dan tidak tergelak-gelak, badan kelihatan lemas, wajah terang, dan suara terang.

MEMBANTAH SUAMI
Ciri-cirinya adalah:
  • dahinya panjang atau persegi, tinggi, dan mencong (tumbuhnya rambut tidak rata sehingga dahi menjadi lebar sebelah), melesak atau terdapat guratan susun tiga
  • rambutnya tidak bagus, kering, dan semu kuning
  • alis kasar, dudukannya mencong, tulang di bagian alis menonjol begitu nyata
  • mata bundar, galak, seperti keluar, banyak putihnya, beroman segitiga, di bagian bawah mata terdapat guratan
  • hidung bengkok, dudukannya tidak baik, bulu rambut kelihatan
  • tulang pipi menonjol atau melintang begitu rupa
  • bibir tidak bagus duduknya, mulutnya mancung
  • telinga kecil, bagian atas berujung tajam
  • kepala tajam atau dudukannya kurang benar
  • tingkah polahnya kasar, sembrono, tidak bisa duduk tenang
  • suara tidak terang, sember, bicara sekena-kenanya
  • wajah kurang daging, tulang-tulang kelihatan menonjol
BANYAK ANAK
Ciri-cirinya adalah mata terang (bagian hitam maupun putih), sorot mata tajam, bagian atas pipi sebagian berminyak, bagian filtrum dalam, dan telinga sedikit tebal.

Kalau telinga kiri lebih tebal, anaknya lebih banyak pria. Kalau yang kanan lebih tebal, anaknya lebih banyak wanita. Ciri lain adalah guratan tangan lebih dalam, bagian dada lebar, pada bibir terdapat keriput (kerutan halus).


TIDAK PUNYA ANAK
Ciri-cirinya adalah rambut kasar atau pendek-pendek tumbuhnya, dahi tinggi, bagian mata ke dalam, pipi kurang isi, tulang kelihatan menonjol, wajah makin kecil ke belakang, telinga kecil, bibir pucat, kadang-kadang bibir atas lebih panjang daripada bibir bawah, dada sempit, paha kurang daging, dan kulit terlalu tipis. Kalau gemuk, dagingnya terlalu banyak sehingga tulang-tulangnya tidak kelihatan sama sekali. Dagingnya seperti mengandung air.

SEMBRONO ATAU KURANG BISA JAGA DIRI
Ciri-cirinya adalah kepala tajam, mata tidak bisa tenang, tingkah genit, sembarangan, gerakannya lemah, banyak tertawa, alis melengkung indah, pesolek, dan matanya galak.

SETIA
Ciri-cirinya adalah wajah menarik, mata bagus, sorot mata terang, hidung setimpal, bibir merah dan sama besar dengan potongan mulut, duduk tidak sembarangan, bicara halus dan hati-hati, bersikap lemah lembut, tidak centil, dan berpakaian sederhana.

BERANGASAN DAN BENGIS
Ciri-cirinya adalah mulut mancung, bicara sembarangan, tidak memperhatikan rambut, muka kelihatan beringas, mata tajam dan kelihatan bersorot bengis, rambut kasar, sikap badan kering, suara keras tetapi tidak begitu enak didengar, leher sedikit panjang, dan bagian mata banyak putihnya.

SEMBILAN KEBAGUSAN
Wanita yang mempunyai 9 kebagusan, dipercaya tidak akan susah. Dia sering mendapat simpati dari banyak orang. Ciri-cirinya adalah:
  1. bagian kepala baik, dahinya indah
  2. kulitnya halus
  3. bibirnya merah, giginya putih mengkilap
  4. alisnya indah, matanya bersorot terang
  5. jari tangannya lancip
  6. suaranya terang, perkataannya tegas
  7. tertawanya sederhana, tetapi tidak genit
  8. tindakannya tetap dan lemas
  9. sikapnya lemah lembut, sederhana, tidak angkuh
SEMBILAN KEJELEKAN
Sebagai timpalannya, inilah ciri-ciri kejelekan seorang wanita:
  1. mukanya jelek, tulang-tulangnya banyak menonjol, selalu cemburuan
  2. suaranya sember, ketus, suka mengomel
  3. tidak bisa rawat rambut sehingga tidak karuan, suka memandang rendah pada orang lain
  4. jalannya centil
  5. dahinya ambles, tumbuhnya alis jelek sekali
  6. di tengah hidung terdapat banyak keriput/kerutan, hidungnya bengkok
  7. matanya bundar, galak, sinarnya bengis
  8. tidak bisa duduk diam, suka cerita kejelekan orang
  9. kepala batu, selalu mau menang sendiri
JUJUR
Tumbuhnya alis bagus dan halus, matanya hidup, indah pula potongannya, hidung lurus, bibirnya bagus dan merah cahayanya, suaranya terang dan halus, tidak banyak omong, sedikit tertawanya, jalannya perlahan dan tetap, kalau duduk bisa anteng, dan sikapnya gagah.

PINTAR
Rambutnya hitam dan halus, alisnya indah, matanya terang dan bagus potongannya, bagian putih dan hitamnya jelas, giginya rata dan putih, jari-jari tangan halus dan tajam, suaranya terang, perkataannya tegas, tidak sembarangan bicara, gerakannya seenaknya, dan tidak centil atau genit.

SERONG
Matanya masuk, sorotnya beringas, galak, tidak bisa diam, murah tertawanya, jika duduk tidak bisa anteng, kakinya selalu bergerak, suka gigit-gigit jari atau memainkan bajunya, kalau berbicara matanya jelalatan ke mana-mana atau tunduk.

RAJIN DAN HEMAT
Rambutnya hitam, alisnya bagus, tumbuhnya rambut rata, matanya terang selalu kelihatan gembira, kalau bekerja tidak mengeluh atau menjadi lemas, bicaranya datar dan suaranya terang, marah atau girang tidak terlalu kentara di wajahnya, dan gerakannya gesit.

MALAS
Matanya kurang bercahaya, selalu kelihatan seperti orang mengantuk, mukanya kotor, doyan tidur, suka bangun siang, banyak omong, banyak tertawa, tidak doyan bicara atau omongnya tidak bersemangat, doyan makan, dan suka mainan.

INGIN TERLEPAS
Ingin terlepas artinya ingin amat merdeka, tidak suka dikendalikan atau diberikan nasehat. Ciri-cirinya adalah alis banyak terbuka, matanya sedikit besar dan galak, sinarnya berapi, kelihatan tulang pipinya, tabiatnya tidak bisa sabaran, perkataannya cepat, suaranya terang, suka jalan sendirian, suka ribut mulut dengan orang lain, tidak bisa tanggung kesusahan atau pekerjaan berat, pandai omong manis, dan pandai mengambil hati orang.

NEKAD
Alisnya jarang atau tumbuhnya tidak rata, dahinya lebar, suaranya keras dan kasar, tubuhnya kekar, tulang pipinya kelihatan, banyak terdapat guratan di dahi, dan omongannya suka ketus.

Mengenali Kepribadian Berdasarkan Bentuk Bukit Tangan


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

A. BUKIT YUPITER
terhormat, menghargai diri sendiri, ambisi, kepemimpinan, politik, hukum

Sifat: percaya diri, optimis, tidak kikir, hangat, ramah, berjiwa pemimpin, mampu mengatasi masalah, baik hati, jujur, penuh gairah hidup, nafsu makan

Bentuk:
  • Kurang berbentuk: kurang percaya diri, malas, mementingkan diri sendiri, kurang harga diri, minder
  • Terlalu berbentuk: puas dengan diri sendiri, menyia-nyiakan, angkuh, sombong, boros, rakus, suka memerintah dan menguasai
Kesehatan: kegemukan, pencernaan, demam, encok, stroke

Karir: pendidikan, politik, pembicara publik, administrasi, penerbitan, diplomatik, industri makanan
  • Datar: egois, kurang percaya diri, ragu-ragu, malas, kurang menaruh perhatian
  • Datar, lunak: pendekatan yang lembut, canggung terhadap kehidupan, simpatik, pendengar yang baik, rela membantu
  • Normal: ambisius, tekad kuat, antusias, murah hati, banyak harta
  • Normal, agak padat: sangat antusias, berambisi, percaya diri, murah hati, berbakat memimpin
  • Sangat besar: egois, manja, diktator, arogan, suka memaksa, ambisius
  • Tinggi: sangat percaya diri, menonjol di depan publik, kecerdasan baik, suka mengatur
  • Penuh, padat: memiliki ambisi yang tinggi, percaya diri, berbakat memimpin
  • Lebar: murah hati
(Bersambung)

Mengenali Kepribadian Berdasarkan Ruas Jari


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Coba perhatikan jari-jari tangan Anda. Sebagian besar manusia memiliki tiga ruas pada jari-jarinya, yakni ruas atas, ruas tengah, dan ruas bawah. Setiap ruas memiliki ukuran yang berbeda-beda. Jangankan di antara orang-orang di sekitar kita, di antara tangan kita sendiri pun terdapat perbedaan. Karena itu setiap kepribadian manusia selalu berbeda.

Karakter atau sifat seseorang bisa dikenali dari sini. Silakan simak uraian berikut:

A. TELUNJUK
  • Atas panjang: pemikiran spiritual yang mengarah pada agama, intelek
  • Atas pendek: praktis
  • Atas rata-rata: bertindak sesuai pikiran
  • Tengah panjang: kemampuan eksekutif, kebutuhan untuk mendapatkan materi, patuh
  • Tengah pendek: kurang memiliki potensi manajerial, kurang berambisi
  • Tengah rata-rata: ambisius dan mampu mengendalikan emosi
  • Bawah panjang: harga diri dan kebutuhan akan berkuasa, dominan
  • Bawah padat dan gemuk: potensi keberhasilan dalam bidang katering
  • Bawah pendek dan gemuk: potensi juru masak, pengelola restoran
  • Bawah pendek: peka
  • Bawah rata-rata: memiliki kesimbangan karakter
(Bersambung)

Tanda Bintang di Tangan Anda dan Artinya


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Coba perhatikan telapak tangan Anda. Sering kali dijumpai berbagai tanda di situ. Misalnya tanda bintang, titik, silang, segitiga, segiempat, lingkaran, kisi-kisi, pulau, dsb. Tanda-tanda itu bisa terdapat di bukit tangan atau di garis tangan atau bahkan di keduanya. Ternyata, tanda-tanda itu memiliki berbagai arti positif dan negatif, tergantung di mana letaknya, bagaimana bentuknya, atau jelas tidak ujudnya. Untuk mengenalinya simak uraian berikut:

TANDA BINTANG DAN LOKASINYA
  • Di Bukit Yupiter: penambahan status dan kehormatan, rezeki nomplok, kebahagiaan perkawinan, sukses dalam karir, berhubungan dengan kekayaan dan orang-orang berpengaruh (bila di dasar Bukit Yupiter), perkawinan sangat bahagia (bila mendekati Bukit Yupiter)
  • Di Bukit Saturnus: potensi kelumpuhan, mula-mula jaya kemudian berakhir dengan kekalahan, sukses besar dalam bisnis, mudah mengalami kecelakaan, melarikan diri dari pemberontakan (bila terdapat segiempat di Bukit Saturnus)
  • Di Bukit Apollo: kekayaan, reputasi, kedudukan sosial yang tinggi, keberhasilan
  • Di Bukit Merkurius: ketidakjujuran, ada kemenangan/nasib baik, bisa menjadi penemu/ilmuwan/penulis, keberhasilan bisnis
  • Di Bukit Mars: keberhasilan, prestasi, penghargaan dalam karir militer atau berani menghadapi lawan
  • Di Bukit Mars Atas: potensi melakukan kekerasan fisik, kasar, bengis
  • Di Bukit Mars Bawah: kemalangan, petunjuk keberhasilan yang bisa tercapai berkat kemauan yang gigih dan kuat
  • Di Dataran Mars: pemarah, mudah kehilangan kendali atas emosi
  • Di Bukit Bulan: bahaya tenggelam, daya imajinasi yang cemerlang
  • Di Bukit Venus: sulit menemukan cinta sejati, kemalangan disebabkan oleh lawan jenis (bila terhubung dengan garis yang menyentuh Garis Kehidupan, di dasar), daya tarik seksual (bila di tengah), perkawinan abadi (di celah jempol)
  • Di pertengahan Garis Kehidupan: bencana di usia pertengahan
  • Di Garis Kecerdasan: luka kepala
  • Di Garis Nasib: gangguan besar
  • Di akhir Garis Apollo: kemashuran, pengakuan
  • Di akhir Garis Perkawinan: skandal
  • Di akhir Garis Merkurius: kehilangan kemashuran, kesehatan buruk
  • Segaris dengan pulau di Garis Merkurius: kesehatan rapuh, bangkrut
  • Di Garis Perjalanan: tanda bahaya
  • Di Busur Intuisi: ahli ramal
  • Di pergelangan: kekayaan melimpah

Mengenali Kepribadian Lewat Panjang Jari


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

  • Panjang: lebih dari ¾ telapak (jari tengah sebagai patokan)
  • Sangat panjang: sama dengan panjang telapak
  • Pendek: kurang dari ¾ telapak

  • Panjang: menikmati pekerjaan detil, sabar, menikmati waktu, intelektual, emosional, agresif, spesialis, menganalisis sebelum bertindak, loyal, menghargai persahabatan, pandai, bijaksana
  • Pendek: bekerja cepat dan efisien, suka kesibukan, cepat bosan dengan urusan detil, dalam bekerja ada awal tetapi tidak ada akhir, bergerak cepat, intuitif, berpikir cepat, enerjik, antusias, tidak sabaran, ingin mencari pengalaman, bodoh, ceroboh, impulsif (bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati)
  • Rata-rata: bisa menjadi penyabar tetapi kadang-kadang kehilangan minat
  • Pendek, tebal: egois, emosional, tidak sabaran, tidak peka
  • Besar: lamban berpikir, hati-hati
  • Kaku: egois, kaku, keras, mudah patah semangat
  • Lemas: suka pamer, ceroboh, sulit mengikuti aturan
  • Lurus: gesit, berpikir cepat, impulsif
  • Berbulu: metodis, hati-hati, rasional
  • Melengkung: tenang, serakah, iri hati, berhati-hati soal uang
  • Segiempat: realistis, hati-hati, tidak bisa spekulasi, praktisi
  • Runcing: artistik, individual, teliti, impulsif, tidak mudah bergaul
  • Spatula: enerjik, rasa ingin tahu besar
  • Pipih: kreatif, estetik, impulsif

A. TELUNJUK (YUPITER)


kebanggaan, ambisi, kepemimpinan, ego, kemauan, prospek,
kekuatan, harga diri, kekuasaan, kendali diri, stabilitas


  • Rata-rata: percaya diri, jujur, memiliki rasa keadilan yang tinggi serta harga diri
  • Panjang dan lurus: berprospek dalam pekerjaan, bisnis, dan dunia luar
  • Pendek: rendah diri, kurang percaya diri, tidak berbakat memimpin, cenderung jadi bawahan, pemalu, takut gagal, tidak tegas, merasa diri hebat
  • Lebih panjang dari jari manis: hasrat kuat untuk sukses, pongah, ambisius, ingin berkuasa
  • Lebih pendek dari jari manis: organisator yang baik, bisa dipercaya, senang bekerja sama
  • Sama panjang dengan jari manis: ambisius tetapi tidak tahu kapan harus bertindak, seimbang dan yakin diri
  • Sama panjang atau lebih panjang dari jari tengah: percaya diri, berambisi untuk sukses, disegani, diktator, egois, menginginkan orang lain patuh
  • Lebih pendek dari jari tengah: pemalu, takut gagal, merasa tidak mampu untuk membela diri sendiri
  • Tebal: tabah, tekun
  • Tipis: berhasil dalam imajinasi tetapi tidak dalam realitas
  • Bengkok: tidak mengindahkan moral, ingin mengambil jalan sendiri tanpa memikirkan konsekuensinya
  • Melengkung ke arah jari tengah: tamak, potensi kolektor (bila lengkungannya sedikit), kikir (bila lengkungannya jelas), dalam bekerja perlu dorongan orang, posesif terhadap orang dan harta milik, pemalu, suka menyendiri, tidak suka menjadi pusat perhatian
  • Berdekatan dengan jempol: berambisi, mandiri
  • Agak jauh dari jari lainnya: ambisius, pemikir yang mandiri
  • Ujung persegi: berorientasi pada detil, bekerja dengan baik
  • Ujung membundar: beradaptasi dengan baik terhadap perubahan
  • Ujung runcing: nrimo dan keinginan untuk membuat orang lain merasa mudah di dalam pekerjaan mereka
  • Ujung mendatar: berkonsentrasi pada proyek baru
(Bersambung)

Selasa, 25 November 2008

Nama-nama Garis dalam Palmistri


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

A. GARIS KEHIDUPAN (= Garis Hidup, Garis Umur, Garis Vitalitas)
  • Berawal di sisi telapak tangan di bawah telunjuk, melingkari Bukit Venus, turun menuju arah pergelangan, Bukit Bulan, bahkan Bukit Venus. Ada pula yang berhenti di pertengahan jalan.
  • Mengemukakan umur, vitalitas, kualitas kehidupan, penyakit (pencernaan dan pernapasan).
  • Garis ini dikatakan pendek apabila belum mencapai garis imajiner yang ditarik dari tengah-tengah sisi telapak bagian luar (di bawah kelingking) sejajar dengan pangkal telapak. Dikatakan panjang apabila melewati garis itu dan sangat panjang apabila mencapai pergelangan.
  • Ketidakhadiran garis memerlihatkan orang yang lemah dan lekas gugup.

B. GARIS KECERDASAN (= Garis Kepala, Garis Cipta, Garis Karir, Garis Intelek)
  • Berawal di bawah telunjuk, menuju sisi luar telapak atau pergelangan.
  • Mengemukakan ingatan, kecerdasan, persepsi, pemikiran, konsentrasi.
  • Umumnya berakhir di bawah jari manis. Bila berakhir di bawah jari tengah dianggap pendek. Bila melewati jari manis dianggap panjang. Bila berakhir di sisi telapak tangan dianggap sangat panjang.
  • Ketidakhadiran garis menunjukkan ketidakpatuhan, kelesuan, cenderung kena penyakit kejiwaan.

C. GARIS PERASAAN (= Garis Hati, Garis Cinta)
  • Berawal di sisi telapak tangan di bawah kelingking, melewati kelingking, jari manis, jari tengah, bahkan telunjuk.
  • Mengemukakan emosi, cinta, kesehatan, perasaan, hubungan.
  • Umumnya berakhir di bawah telunjuk atau jari tengah. Sebelum jari tengah dianggap pendek. Garis sangat panjang mencapai sisi telapak tangan lainnya.
  • Garis tinggi terletak kurang dari ¼ bagian telapak tangan dari kelingking. Lebih dari ¼ bagian dianggap rendah.
  • Ketidakhadiran garis menyatakan logika dan alasan kurang dominan serta menggunakan harta untuk mencapai tujuannya.

D. GARIS NASIB (= Garis Saturnus, Garis Takdir)
  • Muncul dari dasar telapak (pergelangan) vertikal ke arah puncak telapak. Kadang-kadang muncul dari Bukit Bulan.
  • Awal dan akhir Garis Nasib sangat bervariasi.
  • Mengemukakan karir, kehidupan, rezeki.
  • Ketidakhadiran garis menunjukkan orang itu maju karena usaha sendiri, rajin, menjalani kehidupan yang hambar, kehidupan tidak banyak perubahan, perjuangan hidup agak rapuh, kurang rasa tanggung jawab, kurang bisa dipercaya, kurang peduli terhadap komitmen, kurang bisa mengendalikan diri.

E.GARIS PERKAWINAN (= Garis Asmara, Garis Jodoh)
  • Terletak horisontal di Bukit Merkurius, antara dasar kelingking dengan Garis Perasaan.
  • Umumnya berakhir di bawah kelingking atau antara jari manis – kelingking.
  • Semakin panjang garis, semakin panjang bara asmara di hati.
  • Mengemukakan asmara, hubungan, status perkawinan.
  • Ketidakhadiran garis menunjukkan perkawinan bukan menjadi prioritas utama.

F. GARIS KEBERHASILAN (= Garis Apollo, Garis Matahari)
  • Berjalan vertikal dari dasar telapak ke pertengahan jari manis.
  • Awal dan akhir garis ini sangat bervariasi.
  • Mengemukakan kreativitas, keberhasilan, ketenaran, kebahagiaan.
  • Ketidakhadiran garis mengindikasikan keberhasilan hanya dilakukan berkat kerja keras dan ketekunan atau hidup penuh kekecewaan.
  • Banyak garis: banyak bakat. Bila garisnya kecil dan tidak ada yang menonjol: bakatnya tidak ada yang dominan. Bila ada satu garis mencuat: sebaiknya fokus ke satu bakat. Bila panjang dan jelas: bisa berkarir dengan memanfaatkan banyak bakat sekaligus.

G. GARIS PERJALANAN
  • Berawal di Bukit Mars Atas, Bukit Bulan, atau Bukit Pluto.
  • Mengemukakan betapa seringnya seseorang melakukan perjalanan.

H. GARIS MERKURIUS (= Garis Kesehatan, Garis Hepatika)
  • Berjalan dari dasar telapak menuju Bukit Merkurius atau kelingking.
  • Awal dan akhir garis ini sangat bervariasi.
  • Mengemukakan keseimbangan antara tubuh dan pikiran, kesehatan pencernaan, bisnis.
  • Ketidakhadiran garis menyatakan pikiran yang waspada dan cerdas, fisik kuat dan sehat.

I. SABUK VENUS ATAU KORSET VENUS
  • Berupa garis lengkung, berawal dari pertengahan telunjuk dan jari tengah hingga pertengahan jari manis dan kelingking
  • Awal dan akhir garis ini sangat bervariasi.
  • Mengemukakan kepekaan emosi, sensualitas, sensitivitas, nafsu
  • Garis ini jarang ditemukan secara utuh. Bila utuh menunjukkan pribadi yang sangat sensual.
  • Garis ini akan lebih baik bila terdiri atas beberapa potong garis karena menunjukkan pribadi yang sensitif namun riang.

J. VIA LASCIVA (= Garis Bima Sakti)
  • Berjalan sejajar Garis Merkurius, pendek, ramping, dan miring.
  • Ada juga yang berjalan dari pergelangan atau Bukit Venus.
  • Mengemukakan kesenangan jasmaniah, kebutuhan seks, kekuasaan, dsb.

K. GARIS MARS
  • Garis konsentris di dalam Bukit Venus

L. BUSUR INTUISI
  • Terletak antara Bukit Bulan dan Bukit Mars Atas.
  • Berhubungan dengan indera keenam dan kemampuan melihat masa depan.

M. GARIS PENGARUH
  • Berjalan dari Bukit Venus, Mars Atas, atau Mars Bawah vertikal, horisontal, atau konsentris.
  • Garis horisontal lebih baik daripada garis vertikal.

DMI, Tak Kenal Maka Tak Sayang


Globalisasi dan pasar bebas memberikan tuntutan yang cukup tinggi terhadap kehidupan. Hal ini mendorong semakin tingginya persaingan dalam segala bidang. Kemampuan memanfaatkan dan memanifestasikan potensi menjadi syarat mutlak yang tidak lagi bisa ditawar, sehingga prestasi dapat diraih dan kesuksesan ada ditangan.

Berbagai cara dilakukan untuk mengenali dan memahami potensi manusia. Berbicara mengenai potensi, kita juga berbicara mengenai kecerdasan dan otak. Bagaimana kecerdasan yang kita miliki dan bagaimana fungsi-fungsi dominan otak kita.

Perkembangan teknologi yang semakin cepat memberikan banyak sekali terobosan kepada kita untuk memahami hal-hal yang sebelumnya sulit untuk dimengerti. Saat ini, melalui USG, seorang ibu hamil dapat mengetahui apakah jenis kelamin dan bagaimana kesehatan anak yang akan dilahirkannya nanti.

Perkembangan teknologi jugalah yang membantu seorang psikiater untuk menentukan diagnosis gangguan jiwa berdasarkan input gejala yang dilakukannya. Demikian juga dengan otak manusia. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin canggih, mempelajari otak manusia menjadi hal yang dapat dilakukan. Prof. Roger W. Sperry pada tahun 1981 memperoleh hadiah Nobel karena penemuannya mengenai fungsi-fungsi dari belahan otak. Dari penelitiannya inilah, pemahaman mengenai otak kanan dan kiri dapat diketahui.

Begitu banyak penelitian dan pengembangan dilakukan guna membantu manusia dalam menghadapi semakin tingginya tuntutan dalam persaingan kehidupan ini. Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan diri dan meraih prestasi. Seberapa sering kita melihat orang tua yang mencemaskan anak-anaknya yang dianggapnya kurang termotivasi untuk belajar, seberapa sering kita melihat seorang remaja kurang mampu memahami dan mengarahkan proses pengembangan dirinya dan seberapa sering kita melihat kesulitan berkomunikasi antara orang tua dan anak.

Menjadi hal yang sangat wajar, ketika orang tua menjadi cemas dalam memahami dan mengarahkan anak-anaknya. Keterlibatan Indonesia di pasar bebas, memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada tenaga kerja asing untuk bekerja dan mengukir prestasi di sini. Tentu saja, menjadi syarat mutlak bagi orang tua untuk mempersiapkan anak-anaknya, memberikan lingkungan terbaik sesuai dengan yang dibutuhkan anak-anaknya serta mengarahkan potensi anak-anaknya untuk meraih prestasi.

Memahami potensi diri menjadi kunci dalam proses pengembangan dan pencapaian prestasi. Setiap anak memiliki potensi dan kemampuan yang tidak sama. Dengan kemajuan teknologi saat ini, kita mampu memahami potensi diri kita dan anak-anak kita, bagaimana distribusi kecerdasan yang dimiliki, hanya melalui sidik jari (
Dermatoglypics).


Dermatoglyphics dan Potensi


Dermatoglyphics adalah ilmu tentang bentuk atau pola sidik jari. Penelitian tentang sidik jari ini telah dilakukan selama 200 tahun lebih. Sidik jari memiliki bentuk yang tetap, tidak akan mengalami perubahan dan berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Kemungkinan adanya bentuk sidik jari yang sama memiliki perbandingan 1: 64.000.000.000. Penelitian sidik jari ini diawali oleh Gouard Bidloo pada tahun 1685 dengan bukunya yang berisi detail gambar sidik jari. Kemudian dilanjutkan oleh Profesor bidang Anatomi di Universitas Barcelona yang melakukan observasi sidik jari melalui mikroskop.

Penelitian dan analisis mengenai sidik jari ini terus menerus dilakukan hingga pada tahun 1962, Harold Cummins, mengemukakan pertama kali mengenai kata Dermatoglyphics. Ia menemukan bahwa sidik jari manusia terbentuk sejak usia 13 minggu dalam kandungan dan menjadi lengkap pada usia kandungan 24 minggu. Perkembangan sidik jari ini berhubungan atau sejalan dengan perkembangan sel-sel otak manusia. Sejak saat itu, penelitian Dermatoglyphics semakin banyak dilakukan oleh orang-orang kedokteran dan salah satu dari penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak Down Syndrome ini menunjukkan adanya perbedaan bentuk atau pola sidik jari antara anak-anak Down Syndrome dan anak-anak normal. Hasil dari penelitian ini, mendorong para pendidik untuk melihat hubungan antara distribusi sidik jari dengan distribusi potensi kecerdasan.


Mengenal Laporan DMI


Perbedaan fungsi antara otak kanan dan kiri, seperti yang dikemukakan oleh Prof. Roger W. Sperry, menunjukkan adanya distribusi potensi kecerdasan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa otak kanan kita mengatur kerja tubuh bagian kiri kita dan otak kiri kita mengatur kerja tubuh bagian kanan kita (menyilang). Memahami otak kiri dan kanan dapat dilakukan dengan memahami fungsi-fungsi kerja masing-masing. Pada otak kiri terdapat fungsi-fungsi potensi verbal, pemahaman logis, faktual dan analisis. Sementara pada otak kanan kita terdapat fungsi yang berkaitan dengan potensi musikal, ruang, kreativitas dan emosi.

Untuk memahami dominasi dari otak kanan atau kiri kita, dapat dilihat pada bentuk sidik jari kita. Ada tiga kelompok utama bentuk sidik jari, yaitu
arches, loops, dan whorls. Pada penelitian yang dilakukan pada anak-anak yang mengalami Down Syndrome, menunjukkan banyaknya bentuk ulnar loops (terutama di jari telunjuk), radial loops pada jari manis dan jari telunjuk; adanya loop antara jari telunjuk dengan jari tengah atau jari tengah dengan jari manis; dan beberapa perbedaan lain yang dapat dilihat antara anak-anak Down Syndrome dan anak-anak normal. Perkembangan sidik jari yang sejalan dengan perkembangan sel-sel otak pada masa janin, memungkinkan dilakukannya penelitian dan diketahuinya fungsi-fungsi kerja otak kanan dan kiri melalui sidik jari setelah proses kelahiran.

Manusia diciptakan dengan segenap potensi yang dimilikinya. Kelebihan yang dimiliki, dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi sekaligus meminimalkan kelemahan yang dimiliki. Profesor Howard Gardner dari Universitas Harvard, pada tahun 1983, mengemukakan teori tentang kecerdasan majemuk. Ia mengatakan bahwa kecerdasan merupakan potensi yang terdistribusi ke dalam delapan kapasitas intelektual, yaitu :

1. Kecerdasan Logika Matematika ; seringkali dikaitkan dengan Scientific Thinking (berpikir ilmiah). Merupakan kemampuan untuk mengenali bentuk atau pola, memahami simbol abstrak seperti angka dan bentuk geometris serta kemampuan dalam memberikan penjelasan secara deduktif dan induktif. Tingginya potensi ini akan membantu seseorang dalam membuat pertimbangan dan mencari solusi dari masalah yang timbul dan mampu menerapkan metode pemikiran yang berbeda dalam situasi yang berbeda.

2. Kecerdasan Bahasa; merupakan kemampuan untuk memproduksi bahasa, baik secara lisan atau tulisan serta peka dalam perbedaan dan penggunaan irama dalam kata-kata. Potensi yang tinggi pada kecerdasan bahasa akan membantu seseorang dalam menyampaikan ide, melakukan persuasi, dan lebih percaya diri untuk mengekspresikan diri

3. Kecerdasan Intrapersonal ; merupakan kemampuan untuk memahami perasaan, ide dan tujuan pribad, refleksi diri serta mampu melihat atau mengamati diri sendiri seperti orang lain mengamati dirinya. Potensi yang tinggi pada kecerdasan ini akan membantu seseorang dalam berinteraksi dengan dirinya sendiri sehingga muncul pemahaman tentang tujuan hidupnya. Hal ini akan membantunya dalam mengontrol arah dimana akan melangkah.

4. Kecerdasan Interpersonal ; merupakan kemampuan untuk memahami orang lain, memperhatikan perbedaan antar individu, kemampuan bekerja sama, serta kemampuan untuk mengembangkan empati. Potensi yang tinggi pada kecerdasan ini akan

5. Kecerasan Kinestetis Jasmani ; merupakan kemampuan untuk menggunakan ketrampilan motorik kasar dan halus untuk mengekspresikan emosi dan menggunakan bahasa tubuh.

6. Kecerdasan Visual Ruang ; merupakan kemampuan untuk membayangkan bentuk sebuah benda dan mevisualisasikannya secara abstrak atau konkret.

7. Kecerdasan Musikal ; merupakan kemampuan dalam menentukan nada, irama dan kepekaan pada suara dari sekitar kita, baik suara manusia atau instrument musik.

8. Kecerdasan Naturalis ; merupakan kemampuan yang behubungan dengan pemahaman akan alam sekitar, pengenalan flora dan fauna, serta memiliki keterikatan dengan alam dan segala fenomenanya.

Distribusi delapan kecerdasan diatas merupakan pemetaan bagian-bagian otak berdasarkan fungsi masing-masing. Berdasarkan tiga bentuk utama sidik jari, yang dengan beberapa turunan bentuknya terhubung dengan syaraf-syaraf ke bagian-bagian otak, membantu seseorang untuk dapat melakukan proses sensory dan motorik. Kita tentu mengenal synapsis, ada sekitar 1000 lebih intersection yang menghubungkan antara distribusi kecerdasan tersebut. Misalnya, seorang anak memiliki ptensi kecerdasan musical yang dominan, apabila kecerdasan ini dihubungkan dengan fungsi bahasa maka anak akan memiliki kemampuan untuk bernyanyi. Tetapi, bukan berarti semua anak yang memiliki kecerdasan musikalitas yang tinggi, juga akan memiliki kemampuan bernyanyi. Karena bisa jadi, kecerdasan ini berhubungan dengan motoriknya atau fungsi kinestetisnya sehingga membantunya untuk lebih berprestasi dalam bermain piano atau gitar.

Pemahaman akan potensi inilah yang sebaiknya dimiliki oleh orang tua dan pendidik. Ketidaktahuan akan potensi anak atau siswa seringkali disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan atau pemahaman akan otak dan fungsi-fungsinya, adanya distribusi potensi kecerdasan yang dapat dimanfaatkan untuk meraih prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki anak, keterbatasan akan pemahaman karakter komunikasi belajar dan obsesi yang seringkali dipaksakan oleh orang tua terhadap anak.

Berdasarkan pada latar belakang inilah, muncul Dermatoglyphics Multiple Intelligence (DMI) Assessment. Asesmen yang dilakukannya dapat digunakan untuk mengetahui potensi instrinsik seseorang, pemahaman akan dominasi otak kanan atau kiri dalam setiap pengambilan keputusan, disribusi kecerdasan majemuk, karakteristik komunikasi belajar, dan kepekaan belajar. Program asesmen DMI dikembangkan berdasarkan data-data statistic yang didapatkan dari penelitian-penelitian medis dan observasi mendalam di area Dermatoglyphics (sidik jari) yang kemudian dihubungkan dengan teori kecerdasan majemuk (Prof. Howard Gardner) dan teori otak kanan-kiri (Prof. Roger W. Sperry). Akurasi yang telah ditunjukkan oleh alat ini telah memberikan kepuasan kepada mereka yang pernah dites, dari usia anak-anak sampai orang dewasa.

Asesmen DMI merupakan suatu tes untuk mendeteksi potensi diri. Tidak hanya dominasi otak kanan dan kiri dan distribusi kecerdasan majemuk saja, tetapi juga karakter komunikasi belajar dan kepekaan belajar anak. Karena merupakan bagian dari suatu tes, maka perlu adanya konsultasi sebagai follow up setelah pelaksanaan tes ini. Disinilah, orang tua akan diajak untuk tidak hanya mengetahui tetapi juga memahami dan melaksanakan hasil dari tes DMI.

Apabila kita bertanya kepada orang tua, semua pasti menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan pada anaknya. Kesuksesan seringkali diidentikkan dengan keberhasilan pada suatu bidang, kurang adanya pemahaman bahwa kesuksesan tidak hanya meliputi kesuksesan intelekual, tetapi juga karir, keluarga, sosial dan agama. Melalui tes DMI ini, kita akan mampu memahami potensi diri kita, anak atau siswa kita sehingga kita akan mampu memberikan lingkungan terbaik dalam proses mengarahkan potensi itu mencapai prestasi yang cemerlang.

Pemahaman tes DMI ini diawali dengan pemahaman bahwa setiap anak memiliki potensi, perbedaan dalam kemampuan belajar, gaya belajar dan distribusi kecerdasan. Dengan memahami perbedaan ini, maka orang tua akan mampu memberikan lingkungan terbaik untuk perkembangan anak-anaknya, sehingga prestasi akan lebih mudah diraih. Karena potensi hanya sekedar menjadi potensi jika tidak dimanifestasikan menjadi prestasi. Demikian juga pencapaian prestasi diluar potensi yang dimiliki akan membutuhkan usaha dan waktu yang lebih lama. Dengan memahami potensi, prestasi akan lebih mudah diraih.

Ketika seseorang belajar, maka ia akan menggunakan fungsi-fungsi otaknya sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Keterbatasan dalam memahami hal ini terkadang menimbulkan hilangnya periode kritis dalam proses belajar dan perkembangan. Pemahaman tes DMI sebaiknya diawali dengan pemahaman orang tua akan perbedaan potensi setiap anak, baik itu kemampuan dan gaya belajarnya, karakteristik belajarnya, dominasi otak kanan dan kirinya serta distribusi kecerdasan majemuknya. Pemahaman ini diteruskan dengan penghargaan terhadap potensi-potensi yang dimiliki anak. Dengan pemahaman dan penghargaan terhadap apa yang dimiliki anak, akan membantu orang tua untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan mengarahkannya ke pencapaian prestasi.

Pemahaman tentang otak kanan dan kiri akan memberikan gambaran dominasi otak kita. Dalam laporan DMI, otak kanan dan kiri ditunjukkan dengan menggunakan prosentase. Perbedaan prosentase yang dapat diterima adalah 4%. Perbedaan yang lebih besar akan sangat tampak pada proses pengambilan keputusan. Karena itu, orang tua perlu ikut mengarahkan anak-anak dengan langkah-langkah yang diperlukan. Tentu saja, komunikasi efektif menjadi syarat yang tidak dapat diabaikan ketika orang tua menyampaikan bimbingan atau arahan kepada anak-anaknya.

Komunikasi efektif akan dapat terjalin dengan baik, antara orang tua dan anak, antara suami dan istri, antara atasan dan bawahan dan antar sesama, ketika masing-masing mengetahui karakteristik komunikasi yang dimiliki, sehingga akan mencegah konflik-konflik yang memang tidak perlu terjadi. Tes DMI memberikan pemahaman tentang karakteristik komunikasi belajar yang dimiliki seseorang. Dalam hal ini, ada 4 karakteristik utama, yaitu : cognitive, affective, reflective dan critical. Apabila seorang anak memiliki karakteristik komunikasi belajar yang tergolong kognitif, maka orang tua perlu memahami bahwa anak memiliki ego dan harga diri yang cukup tinggi sehingga ia membutuhkan kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban terhadap kesulitan yang ditemuinya, ia cenderung termotivasi dengan rewards dan mampu belajar dari kesalahan-kesalahannya.

Contoh sederhana adalah ketika seorang anak sedang menggambar seekor flamingo dan ia mewarnainya dengan warna biru, padahal kita tahu bahwa warna sesungguhnya adalah pink. Dengan mengetahui bahwa anak tersebut memiliki karakter komunikasi belajar cognitive, maka kita tidak akan mati-matian berusaha untuk memberitahu bahwa ia salah dan berusaha untuk membenarkannya. Karena ia perlu tahu sendiri bahwa warna yang benar adalah pink, bukan biru, maka orang tua dapat mengajaknya ke kebun binatang dan biarkan anak melihat dan menemukan jawabannya sendiri.

Mari kita bertanya kepada diri sendiri, seberapa sering kita memaksakan anak untuk membaca atau mendengarkan kata-kata atau memotivasi untuk belajar lebih baik lagi, tanpa kita tahu bahwa modalitas atau gaya belajar seperti apa yang disukai oleh anak-anak kita? Ada tiga gaya belajar yang dapat dilakukan, yaitu : gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar tactile atau rasa sentuh. Seseorang dengan gaya belajar audiori lebih suka mendengarkan orang lain atau berdiskusi. Karena itu, orang tua yang mengetahui gaya belajar anaknya, akan mampu memberikan kesempatan dan lingkngan kepada anaknya sesuai dengan gaya atau cara belajar yang disukainya. Karena jika orang tua selalu memaksanya untuk selalu membaca, maka proses belajar akan semakin sulit dilakukan dan anak akan mengalami kesulitan untuk menyerap materi.

Bagi orang dewasa, selain memberikan pemahaman akan potensi diri, yang akan membantunya menjalin komunikasi, tes DMI juga mampu memberikan gambaran tentang work management style (gaya manajemen kerja). Dari pemahaman ini, sesorang akan mengetahui apakah dirinya merupakan tipe orang yang selalu mengikuti aturan, berorientasi pada suatu tujuan dan memegang kendali, memiliki pengaruh dan mampu mengalah untuk mencapai kompromi atau yang lainnya. Tentu saja, hal ini menjadi sangat penting karena akan membantu sseorang untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, sehingga akan membantu dalam proses perkembangan selanjutnya.

Tes DMI merupakan suatu usaha yang memberikan kesempatan kepada kita, untuk lebih mengenali potensi. Dengan tes dan konsultasi yang intensif, proses pengembangan diri hingga tercapainya prestasi menjadi lebih pasti. Potensi ada di sidik jari kita, pelaksanaannya ada di tangan kita!

Nurmey Nurulchaq, S.Psi., Psikolog
Koordinator Konsultan DMI-Primagama

(Sumber: primagama)

Senin, 24 November 2008

Mengenali Karakter Lewat Kerut Dahi


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Perhatikan dahi Anda. Biasanya kalau seseorang sudah berusia dewasa, timbul kerut dahi. Umumnya kerut dahi berbentuk horisontal. Di mata pakar membaca wajah, banyak sedikitnya dan panjang pendeknya kerut dahi memiliki arti. Simak saja di bawah ini:

Menurut fisiognomi Barat dan Tiongkok, jika kerut dahi berjumlah:
  • Lima garis: berumur panjang sekitar 100 tahun, kaya
  • Empat garis: maksimal berumur 80 tahun
  • Tiga garis: maksimal 70 tahun
  • Dua garis: maksimal 60 tahun
  • Satu garis: maksimal 40 tahun
  • Tidak ada garis: umur pendek
Lebih khusus menurut fisiognomi Tiongkok dikatakan:
  • Jika kerut dahi berbentuk horisontal, hal ini disebabkan oleh gula yang berlebihan, lemak, dan/atau terlalu banyak cairan di dalam diet.
  • Jika kerut dahi berbentuk vertikal di antara alis, menandakan terlalu banyak lemak dan garam.
  • Jika berupa dua garis vertikal di antara mata, berarti sering merasa khawatir, kompulsif. Dia juga diingatkan untuk hati-hati terhadap penyakit pada hati dan kandung empedu.
  • Jika satu garis vertikal di antara mata, mengindikasikan seseorang yang belajar dari pengalaman, berjalan menurut kehendak hatinya, menjadikan jalannya sendiri secara spiritual, emosional, profesional.
  • Jika memiliki tiga garis horisontal sejajar di atas hidung, memiliki nasib yang baik dan kehidupan yang sehat.
  • Jika berbentuk garis terputus dan bergelombang, menunjukkan orang yang stres karena terlalu banyak pekerjaan.

Mengenali Karakter Lewat Kulit Muka


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO

(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

Perhatikan wajah orang-orang di sekeliling Anda. Ternyata kulit muka mereka memiliki warna beraneka. Selain karena faktor genetika, perbedaan warna kulit muka juga disebabkan makanan, tingkah laku, geografis, dsb. Nah, di mata orang dulu karakter seseorang mampu dikenali lewat kulit muka. Inilah hasilnya:

  • Merah mawar: jantung bekerja secara berlebihan (hati-hati darah tinggi), pengerasan arteri atau otot jantung.
  • Kuning: gangguan pada hati, pankreas, kandung empedu.
  • Hijau: tanda-tanda kanker (paru-paru: hijau di wajah, kanker usus: hijau di punggung tangan antara ibu jari dan telunjuk).
  • Biru dan ungu: jantung, darah tinggi.
  • Bercak hitam: mencerminkan adanya penyakit.
  • Kelabu/putih: mudah mengalami depresi, gangguan pada hati.
Selain itu menurut fisiognomi Suriah jika kulit muka tipis dan kencang, seolah-olah kulit dipentang hingga mengkilap pertanda seseorang bakal mengalami banyak kejadian, pikirannya singkat, suka bawa maunya sendiri.

Lain lagi menurut fisiognomi Tiongkok. Jika kulit muka:
  • Halus, licin, dan mempunyai rupa sehat: hatinya tenang, halus perilakunya, tajam pikirannya, besar hati budinya, dan besar pengharapannya.
  • Kasar: pikirannya banyak yang tumpul, malas, kurang halus budi pekertinya, sempit hati budinya.
  • Halus, mengkilap, kelihatan sehat: banyak perhatian dari pria, bisa berderajat tinggi, lemah lembut, dan sopan santun.
Nah, silakan perhatikan bagaimana warna kulit muka Anda, keluarga Anda, dan teman Anda. Dari situ kita akan tahu sebagian sifat-sifat dia.


Klasifikasi Tangan dan Kepribadian


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

KLASIFIKASI TANGAN
  • Jari pendek: kurang dari ¾ telapak
  • Jari panjang: lebih dari ¾ telapak
  • Telapak pendek: sama atau lebih pendek dari jari
  • Telapak panjang: lebih panjang dari jari

A. TANGAN TANAH (= TANGAN PRAKTIS)
teguh, kerja keras, praktis, sederhana

Ciri: jari pendek, telapak pendek (persegi)

  • Kepribadian: jujur, pekerja keras, terus terang, berpendirian teguh
  • Mentalitas: rasional, logis, pasif
  • Emosi: stabil, kokoh, tidak rumit, tidak suka diperlihatkan
  • Pekerjaan: kerja keras, praktis, sesuai aturan, butuh rutinitas, benci perubahan, suka alam bebas, benci terkungkung di ruangan, senang keterampilan tangan
  • Hobi: berkebun, mengerjakan pekerjaan tangan
  • Pekerjaan yang cocok: petani, tukang kebun, pengurus kebun binatang, ahli ekonomi, tukang kayu, dekorator, pengemudi, operator mesin pabrik, akuntan, dokter, dokter hewan, ahli geografi, ahli geologi, penambang, guru, pengacara, penjaga pintu kereta api, hakim, teknisi

B. TANGAN UDARA (= TANGAN INTELEKTUAL)
penuh gairah hidup, cerewet, menggairahkan, penuh rasa ingin tahu

Ciri: jari panjang, telapak pendek

  • Kepribadian: cerdik, rasional, pandai mengungkapkan pikiran, waspada, teratur, pembicara dan komunikator yang baik, suka berada di lingkungan banyak orang, riang, cerewet, penuh perhatian pada segala hal, fleksibel, mudah menyesuaikan diri
  • Mentalitas: penuh rasa ingin tahu, sibuk, cerdas, pandai, senantiasa belajar
  • Emosi: seimbang, mampu mengendalikan diri, berkepala dingin
  • Pekerjaan: harus merangsang, benci pekerjaan rutin, butuh keanekaragaman dan perubahan
  • Hobi: melakukan perjalanan, membaca, nonton, adu pendapat, menulis
  • Pekerjaan yang cocok: penyelidik, peneliti, guru/dosen, biro perjalanan, pramugari, wartawan, penulis, editor, penerbit, komunikasi, konsultan, real estate, fotografer, humas, perhotelan

C. TANGAN API (= TANGAN INTUITIF)
ekstrover, sibuk, antusias, energetik

Ciri: jari pendek, telapak panjang

  • Kepribadian: suka keceriaan, gembira, antusias, kuat, tidak berpura-pura, individualis, bergairah hidup, memberi inspirasi, bersemangat, tidak menutup diri, suka pamer
  • Mentalitas: cerdas, pandai, siaga
  • Emosi: penuh gairah, emosional, mudah berubah pendirian, cepat marah
  • Pekerjaan: suka menolong, selalu sibuk, suka memimpin, pandai mengorganisir, mampu memberi inspirasi dan menggerakkan orang lain, sikap positif, berjiwa kepemimpinan, mampu mengatasi situasi yang penuh stres
  • Hobi: segala jenis olahraga, dansa, kerja sosial, kerajinan tangan
  • Pekerjaan yang cocok: wiraswasta, manajer, dosen, olahragawan, perancang, dealer, saham, misionaris, politikus, penulis, ahli kerajinan, seniman, tabib.

D. TANGAN AIR (= TANGAN SENSITIF)
introver, emosional, memikat, sensitif, artistik, imajinatif

Ciri: jari panjang, telapak panjang

  • Kepribadian: lembut, sensitif, penyayang, terpelajar, sopan, berselera tinggi, mudah terpengaruh, memiliki tendensi untuk berangan-angan, pemurung
  • Mentalitas: pendiam, pemikir, tafakur
  • Emosi: sangat sensitif, pemurung, bersungut-sungut, emosi mengalahkan alasan
  • Pekerjaan: memerlukan lingkungan kerja yang tenang dan tidak menimbulkan stres, tak dapat menghadapi tekanan, tidak praktis namun sangat baik bila menangani pekerjaan yang halus dan membutuhkan ketelitian, telaten, mudah bosan
  • Hobi: hal-hal yang berkaitan dengan ramalan, melukis, membuat sketsa, museum, galeri seni, musik
  • Pekerjaan yang cocok: seniman, sastrawan, perancang mode, model, fesyen, bisnis, paranormal, musisi, aktor, peneliti, astrolog, tabib, psikolog, desainer interior, perawat, dokter

Mengenali Diri dari Panjang Jari Tangan


Palmistri, atau ilmu membaca tangan, adalah salah satu ilmu semu (pseudoscience) yang masih cukup bertahan hingga abad modern ini. Asumsi dasarnya adalah adanya garis-garis tertentu di telapak tangan anda yang menggambarkan kepribadian anda dalam bidang-bidang tertentu.

Sebagai contoh, garis yang dimulai dari bawah tengah telapak tangan dan kemudian berbelok ke sela antara jempol dan telunjuk (disebut life line) diyakini menggambarkan vitalitas, kekuatan, dan kesehatan si empunya tangan. Tidak hanya itu, palmistri juga mengasumsikan guratan-guratan itu dapat menandakan seperti apa masa depan anda.

Garis yang disebutkan di atas tadi, misalnya, dipercaya dapat meramalkan perubahan-perubahan penting dalam hidup, seperti bencana atau kecelakaan. Tentu pola pikir semacam ini tidak mendapat tempat dalam ilmu pengetahuan yang sesungguhnya. Namun, ilmu pengetahuan mengakui kalau dirinya tak sempurna; ia tetap terbuka pada pada perkembangan dan kemajuan baru selama telah melewati kaidah keilmuan yang benar. Termasuk soal palmistri ini: beberapa penelitian ilmiah telah menemukan bahwa memang ada hubungan antara tangan –jari tangan untuk lebih spesifiknya– dengan berbagai karakteristik pikiran dan kepribadian kita.


Dari Nilai Tes, Daya Tarik, Hingga Kecenderungan Homoseksual

Baru-baru ini, Yahoo!News (via LiveScience.com) mengutip temuan Mark Brosnan dari University of Bath, yang melihat hubungan antara perbedaan panjang jari telunjuk dan jari manis pada anak-anak sekolah dengan nilai SAT (Scholastic Assessment Test) mereka, sebuah tes kemampuan akademik yang umum digunakan di Inggris.

Brosnan menemukan bahwa anak-anak yang memiliki jari manis yang lebih panjang dibandingkan jari telunjuk memiliki nilai matematika yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai bahasanya (menulis dan pemahaman bacaan). Sebaliknya, anak-anak dengan jari telunjuk yang lebih panjang pun nilai bahasanya lebih tinggi dibandingkan nilai matematikanya.

Ada lagi beberapa penelitian mengenai hal ini yang terkait dengan karakteristik laki-laki. LiveScience.com pada tahun 2005 melaporkan temuan University of Alberta mengenai perbedaan panjang jari manis versus telunjuk pada laki-laki yang terkait dengan agresivitas.

Menurut Peter Hurd, penelitinya, semakin lebih panjang jari manis dibandingkan dengan telunjuk, semakin besar pula tingkat agresivitas yang dimiliki laki-laki yang menjadi subyek penelitian. Pada tahun yang sama, Hurd bersama rekannya Allison Bailey juga menemukan bahwa laki-laki yang perbedaan panjang jari telunjuk-manisnya kecil atau hampir tidak ada, lebih rentan terkena depresi.

Tahun 2004, Roney dan Maestripieri meneliti mengenai perbedaan panjang jari ini pada laki-laki dan pengaruhnya pada interaksi sosial dengan perempuan. Hasilnya, laki-laki yang dinilai lebih menarik secara fisik dan dilihat lebih agresif melakukan PDKT (courtship behaviors) oleh perempuan ternyata cenderung memiliki perbedaan panjang jari telunjuk-manis yang lebih besar.

Terakhir, John T. Manning pada tahun 2002 menulis mengenai perbedaan ini dalam bukunya, Digit Ratio: A Pointer to Fertility and Human Health. Laki-laki yang perbedaan panjang jarinya besar cenderung lebih subur, lebih lama masa reproduktifnya, lebih agresif dan asertif, memiliki kemampuan musik dan olahraga yang lebih tinggi, namun juga lebih tinggi kecenderungannya memiliki orientasi homoseksual atau biseksual.

Bagaimana dengan laki-laki yang perbedaan panjang jarinya kecil atau tidak ada? Jangan kuatir, anda hanya lebih rentan terkena penyakit jantung di masa muda. Hasil yang berlawanan ditemukan pada perempuan. Perempuan yang perbedaan panjang jarinya besar cenderung memiliki orientasi homoseksual atau biseksual serta lebih agresif dan asertif, sementara yang perbedaan panjang jarinya kecil atau tidak ada cenderung lebih subur, lebih lama masa reproduktifnya, namun berisiko lebih tinggi mengidap kanker payudara.


Sumber Biologis dan Signifikansinya

Kalau anda sekarang tidak bertanya-tanya mengenai apa hubungannya panjang jari tangan dengan semua ini, anda pasti sedang mencari-cari cara untuk memanjangkan atau memendekkan salah satu jari anda. Untuk itu, ada kabar buruk dan kabar baik buat anda.

Kabar buruknya, perbedaan ini ditentukan ketika anda masih merupakan seonggok janin di trimester pertama kehidupan anda di dalam rahim, sehingga tidak ada satu halpun yang bisa anda lakukan untuk mengubahnya. Rupanya, hal ini terkait dengan paparan hormon-hormon seksual, yaitu androgen dan testosteron, pada janin.

Hormon testosteron (yang dominan dimiliki laki-laki), ternyata, kemudian mempengaruhi perkembangan panjang jari manis, sementara hormon androgen (yang dominan dimiliki perempuan) mempengaruhi perkembangan panjang telunjuk.

Lalu apa kabar baiknya? Meskipun terdapat keterkaitan, namun secara statistik kaitan antara perbedaan panjang jari dengan hal-hal di atas tidak terlalu besar. Dari penelitian yang dilakukan Hurd (2005), misalnya, diketahui bahwa perbedaan panjang jari hanya menyumbang 5% terhadap agresivitas, sementara 95%-nya ditentukan faktor-faktor lain (di sisi lain juga harus dicatat, sumbangan 5% dari hal sesepele panjang jari tangan bisa dikatakan cukup lumayan juga).

Selain itu, ternyata faktor ras kemungkinan juga mempengaruhi panjang jari tangan, sehingga penelitian-penelitian yang dilakukan di atas belum tentu menghasilkan temuan yang sama jika digunakan orang-orang Asia sebagai sampelnya. Karena itu, untuk saat ini sepertinya lebih baik jika anda belajar lebih tekun atau mengasah kemampuan komunikasi anda jika ingin sukses dalam ujian atau mencari pacar.


Sumber:

Entri Wikipedia Mengenai Palmistri
Entri Wikipedia Mengenai Digit Ratio
Yahoo! News – Finger Length Predicts SAT Performance
LiveScience.com – Finger Length Predicts SAT Performance
LiveScience.com – Finger Length Predicts Agression in Men
Bailey, A. A., & Hurd, P. L. (2005). Depression in men is associated with more feminine finger length ratios. Personality and Individual Differences (39), 829-836. (pdf)
Roney, J. R., & Maestripieri, D. (2004). Relative digit lengths predicts men’s behavior and attractiveness during social interactions with women. Human Nature (15)3, 271-282. (pdf)
Digit Ratio: A Pointer to Fertility and Human Health (review)
Kumpulan Tautan Penelitian Mengenai Tangan:
Publications on Dermatoglyphics and Hand Creases

(Dikutip dari internet)

Melihat Profesi yang Cocok Lewat Tangan


Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
(Pemerhati Fisiognomi dan Palmistri, di Jakarta)

  • Siap untuk menikah: Garis Perkawinan jelas dan dalam, Garis Nasib kuat, ada Garis Apollo. Garis Perasaan yang melengkung dan panjang di tangan ikut mendukung
  • Penghasil uang: telunjuk panjang dan kuat, Garis Nasib lurus di pertengahan, jari tengah tebal, pangkal telapak tebal, ujung jempol panjang
  • Warisan: Garis Keberhasilan jelas, Garis Nasib memiliki dua garis sejajar di kanan kirinya
  • Menulis: Bukit Merkurius besar, Bukit Bulan Besar, ujung Garis Kecerdasan masuk ke Bukit Bulan
  • Pendidikan: Bukit Yupiter dan Merkurius berkembang dengan baik atau berbentuk persegi
  • Seni Peran: garis di jari manis, kelengkungan yang baik pada Bukit Mars Atas, ruang yang lebar antara jempol dan tangan
  • Hukum: garpu yang baik dan seimbang di ujung Garis Kecerdasan
  • Akuntan: Bukit Saturnus berkembang dengan baik, jari tengah panjang dengan ujung persegi
  • Bisnis: pangkal telapak tangan besar, Bukit Venus dan Bulan besar, jempol panjang, ujung jari meruncing
  • Pemasaran: Garis Kecerdasan terpisah dari Garis Kehidupan pada awal garis
  • Komunikasi: Bukit Merkurius tinggi, Garis Kecerdasan melengkung, Garis Nasib melengkung dari Bukit Bulan
  • Wiraswasta: tangan tebal, kuku lebar, meruncing, Garis Kecerdasan dalam dan sedikit melengkung saat terpisah dari Garis Kehidupan
  • Jasa: Bukit Bulan panjang, berkembang baik, Bukit Venus tinggi, Garis Kecerdasan agak melengkung, ujung jari membundar
  • Dokter: Bukit Merkurius besar, tiga garis vertikal pada Bukit Merkurius, Bukit Yupiter besar, Garis Kecerdasan menyentuh Garis Kehidupan, jempol panjang
  • Ahli bedah: tangan tebal
  • Dokter jiwa: tangan tipis
  • Manajer: Bukit Merkurius berkembang dengan baik, jari pendek

Ramal Jodoh

Tip Palmistri

Shio Anda

KONTAK SAYA

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):