Pengumuman


Bila tulisan yang Anda cari tidak ada di sini, coba kunjungi santai2008.wordpress.com

Rabu, 14 Januari 2009

Sidik Jari Pastikan Azahari Tewas


Sidik jari yang diambil dari salah seorang militan yang tewas hari Kamis di Batu Malang, cocok dengan sidik jari orang yang dicari, Azahari Husin.

"Ada dua sidik jari yang kita punyai, dan setelah dicocokkan, keduanya sama," kata Kapolri Jenderal Sutanto kepada wartawan sambil menunjukkan sidik yang diambil dari mayat, dan sidik dari sebuah dokumen Malaysia di tahun 1969 yang juga memuat foto Azahari.

Sebelumnya, Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan dia "yakin" orang yang meninggal itu adalah Azahari.

Azahari, seorang warga Malaysia, dikenal sebagai ahli membuat bahan peledak, yang digunakan dalam peristiwa bom Bali tahun 2002.

Azahari dan dua orang lainnya tewas ketika polisi menyerbu sebuah rumah di Batu, hari Rabu siang.

Semula diduga Azahari meledakkan dirinya sendiri, namun Kapolri Jenderal Sutanto mengatakan hari Kamis siang kepada para wartawan, Azahari tewas mungkin terkena tembakan atau ketika seorang militan lainnya meledakkan bom buatan sendiri.

"30 bahan peledak aktif ditemukan di dalam rumah, yang mungkin akan digunakan untuk melakukan aksi pemboman," tambah Jenderal Sutanto.

Dia menambahkan bahwa sedikitnya dua tas punggung yang berisi bahan peledak juga ditemukan.

Jenderal Sutanto mengatakan bahan peledak yang ditemukan tidak sekuat yang sebelumnya, dan ini mengindikasikan bahwa kelompok tersebut mulai kehabisan dana.

"Untuk membuat bom yang kuat, mereka memerlukan dana yang besar. Saat ini, mereka kekurangan danan, sehingga bom yang mereka buat tidak sekuat dahulu," kata Sutanto.

Peristiwa Bali

Konfirmasi atas kematian Dr Azahari ini merupakan berita baik bagi pihak keamanan Indonesia, dalam usahanya mengejar para pelaku pemboman tahun 2002, yang menewaskan 202 orang, dan juga tiga bom bunuh diri di tempat yang sama, bulan lalu.

Polisi di Bali mengatakan mereka telah berhasil mengidentifikasi dua dari tiga pelaku pemboman yang menewaskan 20 orang di Jimbaran dan Kuta, 1 Oktober lalu.

Keduanya disebut sebagai berinisial MS dan MN namun Humas Polri Aryanto Budiharjo mengatakan identitas mereka telah dikukukan lewat tes DNA, dan juga lewat informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga.

Budiharjo mengatakan keduanya berasal dari Jawa namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dia juga tidak menjelaskan apakah ada hubungan antara pengungkapan identitas mereka, dengan tertangkapnya Azahari.

Kapolda Bali I Made Mangku Pastika di Denpasar mengatakan tidak diragukan lagi adanya hubungan antara kelompok Azahari dengan pemboman di Bali bulan lalu.

(Sumber: BBC Indonesia, November 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramal Jodoh

Tip Palmistri

Shio Anda

KONTAK SAYA

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):